Jumat, 28 Januari 2011

HIPOGLIKEMIA

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Pada awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darah dengan melepasakan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf. Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi jugamenyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar). Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma. Hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen. Gejala yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik per-oral. Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena melakukan olah raga sebelum sarapan pagi. Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama serangan lebih sering terjadi dan lebih berat.
Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh insulin atau obat lain (sulfonilurea) yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya. Jika dosisnya lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini bisa terlalu banyak menurunkan kadar gula darah.
Hipoglikemia kadang terjadi pada penderita kelainan psikis yang secara diam-diam menggunakan insulin atau obat hipoglikemik untuk dirinya.
Hipoglikemia juga bisa terjadi akibat gagal ginjal atau gagal jantung, kanker, kekurangan gizi, kelainan fungsi hipofisa atau adrenal, syok dan infeksi yang berat.  Penyakit hati yang berat (misalnya hepatitis virus, sirosis atau kanker) juga bisa menyebabkan hipoglikemia.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa darah < 60 mg/dL ,atau kadar glukosa darah ,<80 mg/dL,dengan gejala klinis ,hipoglikemia pada DM terjasi karena;
-          Kelebihan obat / dosis obat ; terutama insulin ,atau obat hipoglikemia oral
-          Kebutuhan tubuh akan insulin yang relatif menurun ; gagal ginjal kronik pasca persalinan
-          Asupan makan tidak adekuat ; jumlah kalori atau waktu makan tidak tepat
-          Kegiatan jasmani berlebihan
Hipoglikemia adalah keadaan dengan kadar glukosa darah dibawah 60 mg/dl, yang merupakan komplikasi potensial terapi insulin atau obat hipoglikemi oral.( Hudak / Galu).
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah hingga dibawah 60 mg/dl secara abnormal rendah. ( http :/ www. Indonesiasehat. Com )

B.     Anatomi Fisiologi
Pankreas adalah kelenjar endokrin dan ekrokrin yang berfungsi sebagai sel endokrin adalah pulau langerhans. Pulau langerhans mempunyai 4 macam sel :
-           Sel Alfa menyekresikan hormon glucagon.
-          Sel Beta menyekresikan insulin.
-          Sel Delta menyekresikan sumatostatin ( menekan keluarnya hormone pertumbuhan insulin dang aster ).
-          Sel F menyekresi polipeptida pancreas.
Stimulus utama keluarnya insulin adalah glukosa. Fungsi keseluruhan glukogen adalah meningkatkan kadar glukosa dalam darah.

C.    Etiologi
Ø  Regimen insulin yang tidak fisiologis.
Ø  Overdosis insulin atau sulfonylurea
Ø  Tidak makan
Ø  Tidak mengkonsumsi kudapan yang telah direncanakan
Ø  Gerak badan tanpa kompensasi makanan
Ø  Penyakit ginjal stadium akhir
Ø  Penyakit hati stadium akhir
Ø  Konsumsi alcohol
Ø  Kebutuhan insulin
Ø  Penyembuhan dari keadaan stress
Ø  Penggunaan zat – zat hipoglikemia

D.    Patofisiologi
Ketergantungan otak pada setiap saat pada glukosa yang disuplai oleh sirkulasi diakibatkan oleh ketidakmampuan otak untuk membakar asam lemak yang panjang, kurangnya simpanan glukosa sebagai glukogen didalam otak orang dewasa dan ketidaksetiaan keton dalam fase makan atau kondisi post absortif. Saat gula daran turun, tiba – tiba otak mengendali defisiensi energinya setelah kadar serum menurun jauh dibawah sekitar 45mg/dl.

E.     Tanda dan Gejala Klinis
-          Stadium parasimpatik ; lapar,mual,tekanan darah turun
-          Stadium gangguan otak ringan ; lemah lesu ,sulit bicara ,kesulitan menghitung sementara
-          Stadium simpatik; keringat dingin pada muka ,bibir atau tangan gemetar
-          Stadium gangguan otak berat ;tidak sadar,dengan atau tanpa kejang
a.       Gejala adrenergic atau system syaraf otonom :
   Pucat
   Diahforesis
   Takikardi
   Rasa lapar
   Palpitasi
   Tremor halus
   Gugup
   Cepat marah
   Parestisia pada bibir dan Jari
   Piloereksi
b.      Gejala Neuroglikopenia atau system syaraf pusat :
   Sakit kepala
   Konfulsi
   Parestesis sirkumoral
   Merasa lelah
   Bicara tidak jelas
   Diplopia
   Emosi labil
   Sering menguap
   Gerakan spastic pada tungkai bawah
   Kejang dan koma
c.       Perubahan Psikis karena hipoglikemia :
   Depresi dan iritabel
   Ngantuk pada jam bangun dan malam hari tidak bias tidur
   Tidak mampu kosentrasi
d.      Gejala karena efek hipoglikemik pada system muskuler :
   Lemah
   Mudah capek

F.     Pemeriksaan Diagnostik
      Tes glukosa darah melalui finger – stick
      Hemoglobin glikosilat bisa normal atau tinggi
      Lipid serum bisa normal atau abnormal
      Keton  bias negative atau positif
      Dasar  diagnosis terbukti hipoglikemi dipakai trias whipple :
·           Hipoglikemi dengan gejala – gejala syaraf pusat, psikiatrik,  vasomotrik.
·           Penentuan kadar glukosa darah berulang ditemukan dengan harga < 50mg %.
·           Gejala akan hilang dengan pemberian glukosa.

G.    Penatalaksanaan
1.      Bila pasien sadar atau fase adrenergic, beri karbohidrat 15g ( 3 tablet glukosa atau 120cc jus buah tanpa gula atau 3 permen atau 3 sendok makan glukosa atau 6 ons minuman cola, dan 6 ons jus jeruk ).
2.      Bila pasien tidak sadar atau fase neurologic, beri 1 ampul 50% dextrose ( iv bolus ) atau D40%, 25 – 50cc iv, cairan ruwatan D10 – hipoglikemi menghilang.
3.      Mencari dan mengobati penyakit dasar.
a.       Stadium permulaan ( sadar )
§  Berikan gula murni 30 gram ( 2 sendok makan ) atau sirop /permen atau gula murni ( bukan pemanis pengganti gula atau gula diit /gula diabetes ) dan makanan yang mengandung karbohidrat
§  Hentikan obat hipoglikemik sementara
§  Pantau glukosa darah sewaktu tiap 1-2 jam
§  Pertahankan GD sekitar 200 mg/dL ( bila sebelumnya tidak sadar)
b.      Stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan curiga hipoglikemia );
1.      Diberikan larutan destrosa 40% sebanyak 2 flakon (=50 mL)bolus intra vena ,
2.      Diberikan cairan dekstrosa 10 % per infuse ,6 jam perkolf
3.      Periksa GD sewaktu (GDs) ,kalau memungkinkan dengan glukometer;
-          Bila GDs < 50 mg /dL-- + bolus dekstrosa 40% 50 % ml IV
-          Bila GDs < 100 mg /dL --+ bolus dekstrosa 40 % 25 % mL IV
4.      periksa GDs setiap satu jam setelah pemberian dekstrosa 40%
• bila GDs < 50 mg/dL -- + bolus dekstrosa 40 % 50 mL IV
• bila GDs <100 mg/dL -- +bolus dekstrosa 40 % 25 mL IV
• bila GDs 100 – 200 mg /dL -- tanpa bolus dekstrosa 40 %
• bila GDs > 200 mg/dL – pertimbangan menurunkan kecepatam drip dekstrosa 10 %
5.      Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 berturut –turut ,pemantauan GDs setiap 2 jam ,dengan protocol sesuai diatas ,bila GDs >200 mg/dL – pertimbangkan mengganti infuse dengan dekstrosa 5 % atau NaCI 0,9 %
6.      Bila GDs >100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut- turut ,pemantauan GDs setiap 4 jam ,dengan protocol sesuai diatas .bila GDs > 200 mg/dL – pertimbangkan mengganti infuse dengan dekstrosa 5 % atau NaCI 0.9 %
7.      Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut ,slinding scale setiap 6 jam :




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Hipoglikemi adalah suatu keadaan, dimana kadar gula darah plasma puasa kurang dari 50 mg/%. Type hipoglikemi digolongkan menjadi beberapa jenis yakni antara lain Transisi dini neonatus ( early Transitional neonatal ),  Hipoglikemi klasik sementara (Classic transient neonatal), Sekunder (Scondary), Berulang ( Recurrent). Gejala hipoglikemia yang sering terjadi adalah sering merasa ngantuk,lemas,dan sering sakit kepala. Hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Untuk menjaga agar kadar gula selalu normal,perhatikan pola makan ,olah raga ringan  secara teratur untuk membantu pembakaran glukosa menjadi nergi dan merangsang produksi insulin,hindarkan stress atau gangguan emosional lainnya dan disiplin minum obat sesuai anjuran dokter

B.     Saran
Kesadaran mengontrol gula darah adalah cara yang bias di lakukan oleh setiap warga masyarakat, kami sangat menyarankan agar masyarakat sadar akan penyakit yang akan timbul jika tidak mengontrol gula darah masing-masing. Kami berharap makalah ini bias menjadi tambahan referensi pengetahuan mengenai penyakit hipoglikemia.


DAFTAR PUSTAKA

Rumahorbo Hotma , S.kep. 1999. “ Asuhan Keperawatan Klien dengan Sistem Endokrin “. Jakarta : EGC.
Baradero Mary , SPC , MN. 2009.”  Seri Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Endokrin “. Jakarta : EGC.
Gallo & Hundak. 1996. “Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik Volume II ”. Jakarta : EGC.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Alloh SWT, karena dengan rahmat dan karunianya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PENANGGULANGAN HIPOGLIKEMIA”.
Tidaklupasayaucapkanterimakasihkepadadosenpembimbingdanteman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman –teman amin.

PENANGGULANGAN
HIPOGLIKEMIA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Terapi Modalitas




logo












Disusunoleh :




PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
STIKes BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar